Sabtu, 22 April 2017

PENDEKATAN TRADISIONAL FORMULASI TEORI AKUNTANSI


1.1       Pendekatan tradisional formulasi teori akuntansi reaksi metode :
1.     Deskriptif / Normatif
2.     Teoritis / Unteoritis
3.     Penjelasan Deduktif / Induktif
4.     Fokus : Konsep belajar kesejahteraan sosial / Ekonomi
1.2       Metodologi-Metodologi dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian akuntansi menyebabkan munculnya dua metodologi, deskriptif dan normatif:
1.     Teori deskriptif: dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi merupakan suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa mwtodologi yang digunakan secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melalui praktik-praktik akuntansi.
2.     Teori Normatif: berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada “apa yang terjadi” (what is).

1.3       Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi
1.     Pendekatan Non Teoritis
·       Pendekatan Pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.
·       Pendekatan Otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi. “Suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk”.

2.     Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dimulai dengan adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan.
Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
·       Penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan
·       Pemilihan dalil-dalil akuntansi
·       Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
·       Pengembangan teknik-teknik akuntansi

3.     Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi dimulai dengan serangkaian pengamatan, kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi. Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi mencakup 4 tahap:
·       Pencatatan seluruh pengamatan
·  Penganalisaan dan pengelompokkan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang berulang (kesamaan/kemiripan).
·   Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
·       Pengujian konklusi yang dibuat.

4.     Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada pengendalian perilaku dari indicator-indokator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep “kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “ kesejahteraan social”, pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “ kesejahteraan ekonomi umum”. Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain :  
·       Dintribusi kesejahteraan
·       Tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
·       Konsumsi dan produksi agregat
·       Alokasi sumber daya antar perusahaan
·   Penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan, analisis dan interpretasi dari informasi keuangan
·   Penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan litigasi dari regulais, dan
·       Penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi.


DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. “Accounting Theory, Teori Akuntansi edisi 5”. Cengage Learning. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
http://dokumen.tips/download/link/57452880-resumeteoriakuntansi


Sabtu, 16 April 2016

Money and Happiness

Money is any item or verifiable record that is generally accepted as payment for goods and services and repayment of debts in a particular country or socio-economic context, or is easily converted to such a form. The main functions of money are distinguished as: a medium of exchange; a unit of account; a store of value; and, sometimes, a standard of deferred payment. Any item or verifiable record that fulfills these functions can be considered as money.
Money is historically an emergent market phenomenon establishing a commodity money, but nearly all contemporary money systems are based on fiat money. Fiat money, like any check or note of debt, is without use value as a physical commodity. It derives its value by being declared by a government to be legal tender; that is, it must be accepted as a form of payment within the boundaries of the country, for "all debts, public and private". Such laws in practice cause fiat money to acquire the value of any of the goods and services that it may be traded for within the nation that issues it.
The money supply of a country consists of currency (banknotes and coins) and, depending on the particular definition used, one or more types of bank money (the balances held in checking accounts, savings accounts, and other types of bank accounts). Bank money, which consists only of records (mostly computerized in modern banking), forms by far the largest part of broad money in developed countries.

            Happiness is a mental or emotional state of well-being defined by positive or pleasant emotions ranging from contentment to intense joy. A variety of biological, psychological, religious and philosophical approaches have striven to define happiness and identify its sources. Various research groups, including positive psychology, are employing the scientific method to research questions about what "happiness" is, and how it might be attained.
The United Nations declared 20 March the International Day of Happiness to recognise the relevance of happiness and well-being as universal goals.

            So, based on the scientific, sociological and psychological research,  regarding the relationship between money and happiness doesn’t seem far off.
Every step along the path to financial freedom leads to a little step up in your happiness as the financial stresses that can impede your life become less significant for you.
However, how you think about money and wealth is absolutely integral in improved wealth leading to improved happiness. Wealth is NOT how you are doing compared to your neighbours, it’s not indicated by your income and it’s certainly not demonstrated by how nice your car or your house.
Wealth instead is having a strong net worth that allows you more freedom from the financial stresses in life and allows you to spend time and focus on the things in life which actually make you happy. That’s pretty obvious in my opinion!

Quotes : “While money can't buy happiness, it certainly lets you choose your own form of    misery.” (Groucho Marx). 

Sabtu, 02 Januari 2016

Tugas Bulan 3



Disusun oleh:
Bayu Budiman
3EB07
21213658

1.     Konsep Tulisan Ilmiah

a)      PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah adalah suatu produk dari kegiatan ilmiah. Membicarakan produk ilmiah, pasti kita membayangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan temuan baru yang bersifat ilmiah, yaitu penelitian. Memang temuan ilmiah dilakukan melalu penelitian, namun tidak hanya penelitian merupakan satu-satunya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati.
Dalam karya tulis ilmiah ciri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
Dalam penelitian yang digunakan sebagai bahan penulisan karya tulis ilmiah mengutip pernyataan orang lain sebagai dasar atau sebagai landasan penyusunan penelitian. Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacammacam tujuan sesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai definisi dalam menjelaskan suatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalam pengambilan kesimpulan pada suatu argumentasi.
Jadi kesimpulannya pengertian karya tulis ilmiah adalah tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.
b)      MACAM-MACAM LAPORAN
·      Laporan Berbentuk Formulir Isian :
     Laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar    isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.
·      Laporan Berbentuk Surat :
     Laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.
·      Laporan Berbentuk Memorandum :
     Laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat. Laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
·      Laporan Perkembangan dan Keadaan :
     Laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
·      Laporan Berkela :
     Laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan) misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
·      Laporan laboratoris/Hasil Penelitian :
     Laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.
·      Laporan Formal/Semi Formal:
     Laporan formal ialah laporan yangjus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah. Jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.



c)      CIRI-CIRI LAPORAN YANG BAIK
·      Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
·      Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
·      Laporan disertakan dengan identifikasi masalah
·      Data yang lengkap sebagai pendukung laporan
·      Adanya kesimpulan dan saran
·      Laporan dibuat menarik dan juga interaktif

d)     SYARAT LAPORAN ILMIAH
·      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
·      Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
·      Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
·      Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).
·      Tulisan disusun dengan metode tertentu
·      Tulisan disusun menurut sistem tertentu
·      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

2.     PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.




A.    TAHAPAN PEMBUATAN KARYA ILMIAH
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :

1)             Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,  pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a.       Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
·      Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
·      Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
·      Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
·      Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
·      Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
·      Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.      Pembatasan topik atau penentuan judul
·      Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
·      Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai  penulisan karya ilimiah tersebut.
·      Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
·      Pembuatan kerangka karangan (outline)
·      Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
·      Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
·      Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2)             Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
·      Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
·      Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
·      Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
·      Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.

3)             Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.



4)             Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan  pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian  bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,  penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5)             Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh  peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
·      Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
·      Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman  pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll

3.             Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.




Rancangan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
A.      Bagian Awal
1.      Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi
2.      Identitas Penulis
            Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.      Tanggal Pengajuan, ditulis :
            Diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
pada tanggal
………………………….. 20………
B.       Bagian Utama
1.        Perumusan Masalah
            Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain. Didalam perumusan masalah inilah akan terlihat kesiapan akademik penyusunan rancangan usulan penelitian itu. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a.    Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
b.    Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
c.    Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.

Rasional dari judul yang dipilih. Memberikan nalar dan pembenaran terhadap pemilikan dan perumusan judul yang dipilih. Pada bagian ini dapat dilengkapi dengan pertanyaan penelitian, hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi. Uraian tentang perkiraan hasil (kuantitatif/kualitatif) yang diperkirakan akan dicapai. Diuraikan pula masalah atau hambatan yang diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.

2.        Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.

3.        Kerangka Pemikiran Teoritis
Fasal kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.

4.        Hipotesis
            Hipotesis, jika ada, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.

5.        Metode Penelitian
a.    Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b.    Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c.    Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.
d.   Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.
e.    Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.
f.     Teknik atau model analisis yang akan dipakai.
g.    Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.

6.        Jadwal Penelitian
a.    Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
b.    Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
c.    Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

C.       Bagian Akhir
1.        Daftar Pustaka
            Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.

Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a.         Untuk buku :
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul buku
4.      Nama penerbit
5.      Tempat penerbitan.

b.         Untuk jurnal :
1.      Nama penulis
2.      Tahun penerbitan
3.      Judul tulisan
4.      Nama jurnal
5.      Jilid ( dan nomor )
6.      Halaman

c.         Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.

d.        Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.





2.         Daftar Riwayat Hidup
a.    Nama lengkap dan derajat akademik
b.    Tempat dan tanggal lahir
c.    Pangkat dan jabatan
d.   Riwayat pendidikan tinggi



DAFTAR PUSTAKA

- http://pasca.its.ac.id/dataq/file_content/File/pedoman_usulan_disertasi.doc
- http://nurrulwahiddahh.blogspot.co.id/2014/06/konsep-dasar-tujuan-dan-fungsi-serta.html
- http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/29/menyusun-laporan-ilmiah/
- http://ilmucerdas.wordpress.com/profil/cara-penulisan-laporan-ilmiah/
- http://mikhaanitaria.blogspot.com/2010/04/laporan-ilmiah.html
- http://asendra.blogspot.co.id/2013/05/laporan-ilmiah-tugas-bahasa-indonesia-2.html