Sabtu, 22 April 2017

PENDEKATAN TRADISIONAL FORMULASI TEORI AKUNTANSI


1.1       Pendekatan tradisional formulasi teori akuntansi reaksi metode :
1.     Deskriptif / Normatif
2.     Teoritis / Unteoritis
3.     Penjelasan Deduktif / Induktif
4.     Fokus : Konsep belajar kesejahteraan sosial / Ekonomi
1.2       Metodologi-Metodologi dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian akuntansi menyebabkan munculnya dua metodologi, deskriptif dan normatif:
1.     Teori deskriptif: dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi merupakan suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa mwtodologi yang digunakan secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melalui praktik-praktik akuntansi.
2.     Teori Normatif: berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada “apa yang terjadi” (what is).

1.3       Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi
1.     Pendekatan Non Teoritis
·       Pendekatan Pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.
·       Pendekatan Otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi. “Suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk”.

2.     Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dimulai dengan adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan.
Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
·       Penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan
·       Pemilihan dalil-dalil akuntansi
·       Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
·       Pengembangan teknik-teknik akuntansi

3.     Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi dimulai dengan serangkaian pengamatan, kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi. Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi mencakup 4 tahap:
·       Pencatatan seluruh pengamatan
·  Penganalisaan dan pengelompokkan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang berulang (kesamaan/kemiripan).
·   Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
·       Pengujian konklusi yang dibuat.

4.     Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada pengendalian perilaku dari indicator-indokator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep “kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “ kesejahteraan social”, pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “ kesejahteraan ekonomi umum”. Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain :  
·       Dintribusi kesejahteraan
·       Tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
·       Konsumsi dan produksi agregat
·       Alokasi sumber daya antar perusahaan
·   Penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan, analisis dan interpretasi dari informasi keuangan
·   Penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan litigasi dari regulais, dan
·       Penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi.


DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2006. “Accounting Theory, Teori Akuntansi edisi 5”. Cengage Learning. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
http://dokumen.tips/download/link/57452880-resumeteoriakuntansi