Kamis, 12 November 2015

TUGAS 2

1.    Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
2.    Metode Ilmiah
3.    Penyusunan Sintesis

Nama : Bayu Budiman
NPM : 21213658
Kelas : 3EB07






DAFTAR ISI

1.     Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
a.     Karangan Ilmiah ......................................................................... 3        
·     Pengertian Karangan Ilmiah ................................................ 3
·     Macam – Macam Karangan Ilmiah …………………….... 3
·     Sifat Karangan Ilmiah …………………………………….  4
·     Tujuan Ilmiah ....................................................................... 4
·     Manfaat Karya Ilmiah .......................................................... 5
·     Sistematika Penulisan Karya Ilmiah...................................5
·     Ciri-Ciri Karangan ilmiah ……………………………….. 7

b.     Karangan Non Ilmiah ................................................................ 8
·     Ciri – Ciri Karangan tulis Non Ilmiah ............................... 8
·     Macam-Macam Karya Non Ilmiah ………………………. 9

2.     Metode Ilmiah
a.     Tujuan Penulisan Metode Ilmiah ............................................... 10
b.     Langkah -  Langkah Metode Ilmiah ........................................... 11
3.     Penyusunan Sintesis ........................................................................... 14
a.     Cara Membuat Sintesis Tulisan ……………………………….. 15
b.     Cara Membuat Tulisan Dari Bahan Bacaan Yang Beragam…15

4.     Daftar Pustaka ……………………………………………………… 16



1.     Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
a.     Karangan Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara secara logis dan sistematis kepada pembaca. Karya tulis ilmiah juga bisa bisa dikatakan sebagai tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dipaparkan oleh penulis atau peneliti dan dikomunikasikan dengan bahasa yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum yang menyajikan fakta umum dan ditulis menggunakan metodologi penulisan yang benar. Karya ilmiah juga menggunakan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal dan didukung fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan ini dilakukan melalui pengamatan, penyelidikan dan pengumpulan data yang dilakukan melaui proses penelitian.

Macam – Macam Karangan Ilmiah
1.     Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian.
2.     Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (S1).
3.     Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.     Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.     Surat pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.     Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
7.     Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu.
8.     Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
9.     Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
10.  Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
11.  Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.

Sifat Karya Ilmiah

Formal harus memenuhi syarat:
1.     Lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.     Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.     Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.     Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami

Tujuan Ilmiah
·        Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·        Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·        Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·        Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·        Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
·        Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·        Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·        Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·        Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·        Memperoleh kepuasan intelektual;
·        Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
·        Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
1.     Bagian Pembuka
·        Sampul
·        Halaman judul.
·        Halaman pengesahan.
·        Abstraksi
·        Kata pengantar.
·        Daftar isi.
·        Ringkasan isi.
2.     Bagian Isi
Pendahuluan
·        Latar belakang masalah.
·        Perumusan masalah.
·        Pembahasan/pembatasan masalah.
·        Tujuan penelitian.
·        Metode penelitian.
Pembahasan
·        Pembahasan teori
·        Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
·        Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
·        Waktu dan tempat penelitian.
·        Metode dan rancangan penelitian
·        Populasi dan sampel.
·        Instrumen penelitian.
·        Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil Penelitian
·        Jabaran varibel penelitian.
·        Hasil penelitian.
·        Pengajuan hipotesis.
·        Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
3.     Penutup
·        Kesimpulan
·        Saran
4.     Bagian Penunjang
·        Daftar pustaka.
·        Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
·        Daftar Tabel

Ciri-Ciri Karangan ilmiah
1.     Struktur Sajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.     Komponen dan Substansi Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.     Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.     Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

b.     Karangan Non Ilmiah
Karya tulis non-ilmiah adalah karya tulis atau karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari – hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa popular atau bahasa yang digunakan sehari - hari.
Ciri – Ciri Karya Tulis Non Ilmiah antara lain :
1.     Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2.     Fakta yang disimpulkan subyektif
3.     Gaya bahasa konotatif dan populer
4.     Tidak memuat hipotesis
5.     Penyajian dibarengi dengan sejarah
6.     Bersifat imajinatif
7.     Situasi didramatisir
8.     Bersifat persuasif
9.     Tidak didukung bukti

Macam-Macam Karya Non Ilmiah
·        Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
·        Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
·        Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.

2.      Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Sederhananya, Metode ilmiah adalah cara para saintis untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui tahapan tahapan tertentu, antara lain meliputi melakukan pengamatan, penyusun hipotesis, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan.Saintis atau para peneliti bekerja dengan mengembangkan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin tahu dan mengembangkan keingintahuan, terbuka, jujur terhadap fakta serta bersifat terbuka.Metode ilmiah biasanya dimulai dengan melakukan pengamatan atau observasi dari sebuah kejadian yang terjadi secara berulang ulang. Pengamatan yang cermat sangat penting bagi para peneliti atau saintis. Seluruh informasi yang didapatkan tersebut dinamakan petunjuk empiris.Petunjuk empiris dapat dikembangkan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan. Apabila ditemukan pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab, seorang peneliti akan mencari sumber pengetahuan yang lain, baik dari literatur perpustakaan ataupun pendapat saintis lain. Pada saat itu, saintis mulai menduga duga jawaban yang memungkinkan atau membuat hipotesis. Untuk mengetahui jawaban duga duganya benar atau salah, seorang peneliti melakukan langkah berikutnya dalam metode ilmiah yang disebut percobaan ataueksperimen.Sebuah eksperimen dalam metode ilmiah valid jika dapat diuji ulang, baik oleh peneliti sendiri ataupun oleh peneliti lainnya. Apabila beberapa kali eksperimen tetap mendukung suatu hipotesis maka hipotesis tersebut akan menjadi sebuah teori yang ilmiah. Kebenaran suatu teori akan terus menjadi tantangan bagi para peneliti untuk melakukan eksperimen lanjutan. Teori yang telah diuji dan hasilnya konsisten serta tidak terbantahkan akan menjadi suatu hukum ilmiah.
Tujuan Penulisan Metode Ilmiah
1.     Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2.     Untuk meningkatkan pemahaman penulisan dangan mekanisme yang telah ditentukan.
3.     Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan -pertimbangan logis.
4.     Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5.     Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Langkah-  Langkah Metode Ilmiah

Adapun secara ringkas langkah langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1.     Perumuskan masalah: Merumuskan masalah bertujuan untuk memperjelas masalah. Dengan mengajukan beberapa atau serangkaian pertanyaan terhadap masalah yang ada dan mengarahkannya menjadi beberapa bagian apabila masalah utama terlalu besar.
2.     Melakukan penyusunan rencana penelitian: Rencana penelitian dibuat dalam bentuk rancangan penelitian. Bentuknya dengan membuat tujuan penelitian, melakukan penyusunan hipotesis berdasarkan masalah dan data data yang ada sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian, kemudian menetapkan variabel penelitian. Selanjutnya memilih alat dan bahan yang akan digunakan sehingga penelitian tersebut dapat berjalan mulus, selanjutnya menetapkan langkah kerja atau metode penelitian yang akan digunakan. Lalu menentukan populasi dan sampel, cara pengambilan datanya serta cara menganalisis data tersebut. Hal ini tentu saja dilakukan dengan membuat tinjauan pustaka sehingga diperoleh data data yang berhubungan dan metode penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
3.     Melakukan penelitian: Ini merupakan langkah metode ilmiah yang dilakukan setelah rencana penelitian atau proposal telah diterima. Penelitian sendiri tergantung pada langkah penelitian atau metodologi penelitian yang anda gunakan. Umumnya dimulai dari pengamatan langsung maupun tidak langsung. Penelitian bertujuan untuk menguji hipotesis yang kita buat menggunakan rancangan percobaan yang telah disusun. Pengetahuan terhadap peralatan percobaan merupakan hal penting dalam pelaksanaan penelitian. Hindari human error dalam pengambilan data penelitian. Berlatih menggunakan peralatan percobaan merupakan cara belajar yang efektif untuk mengurangi kesalahan kerja.
4.     Menyusun kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis data, langkah metode ilmiah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Pembuatan kesimpulan penelitian harus berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada pandangan yang objektif.
5.     Melakukan penelitian perbaikan : Langkah metode ilmiah ini dapat anda lakukan sendiri (lebih baik) atau dapat dilakukan oleh peneliti lain. Alasannya adalah: Suatu penelitian akan menjadi menjadi valid secara ilmiah apabila penelitian tersebut dapat diuji ulang baik oleh peneliti yang lain. Oleh karena itu, seluruh teori yang ada pasti terdapat banyak peneliti yang menjadi kontributor.
6.     Menulis laporan ilmiah: Langkah metode ilmiah ini sekarang ini menjadi suatu kewajiban mutlak sebagai peneliti untuk dapat dikatakan bernilai ilmiah. Suatu hasil penelitian dipublikasikan agar hasil diperoleh dalam penelitian tersebut dapat diketahui orang lain. Ada banyak jurnal ilmiah yang menerbitkan hasil penelitian khususnya penelitian yang novel atau bersifat baru dan inovatif. Dalam jurnal ilmiah, kerangka tulisan atau outline dari suatu laporan ilmiah disusun secara berurut dari judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, daftar pustaka, dan juga lampiran.
Dengan adanya metode ilmiah, ilmu pengetahuan menjadi semakin berkembang. Rahasia alam yang sebelumnya menjadi teka teki dapat ditentukan ditemukan jawabannya. Adanya metode ilmiah juga dapat memecahkan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan, serta memperoleh kebenaran yang objektif melalui pengujian ulang hasil penelitian.
3.     Penyusunan Sintesis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.”
Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Dalam perspektif lain “sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah mengategorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur.. Metode Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun satu pandangan dunia
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar