TUGAS
2
1. Karangan
Ilmiah dan Non Ilmiah
2. Metode
Ilmiah
3. Penyusunan
Sintesis
Nama
: Bayu Budiman
NPM
: 21213658
Kelas
: 3EB07
DAFTAR ISI
1. Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
a.
Karangan
Ilmiah .........................................................................
3
· Pengertian Karangan Ilmiah
................................................ 3
· Macam
– Macam Karangan Ilmiah …………………….... 3
· Sifat
Karangan Ilmiah ……………………………………. 4
· Tujuan
Ilmiah ....................................................................... 4
·
Manfaat
Karya Ilmiah .......................................................... 5
·
Sistematika
Penulisan Karya Ilmiah...................................5
·
Ciri-Ciri
Karangan ilmiah ……………………………….. 7
b. Karangan
Non Ilmiah ................................................................ 8
· Ciri
– Ciri Karangan tulis Non Ilmiah ............................... 8
· Macam-Macam Karya Non Ilmiah ……………………….
9
2.
Metode Ilmiah
a. Tujuan Penulisan Metode Ilmiah
............................................... 10
b. Langkah - Langkah Metode Ilmiah
........................................... 11
3. Penyusunan
Sintesis
........................................................................... 14
a. Cara Membuat Sintesis
Tulisan ……………………………….. 15
b. Cara Membuat Tulisan Dari Bahan
Bacaan Yang Beragam…15
4.
Daftar
Pustaka ……………………………………………………… 16
1.
Karangan
Ilmiah dan Non Ilmiah
a.
Karangan Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis
yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara
secara logis dan sistematis kepada pembaca. Karya tulis ilmiah juga bisa bisa
dikatakan sebagai tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang
dipaparkan oleh penulis atau peneliti dan dikomunikasikan dengan bahasa yang
formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menggunakan metodologi penulisan yang benar. Karya
ilmiah juga menggunakan bahasa yang konkret, gaya
bahasanya formal dan didukung fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya. Karya
tulis ilmiah adalah karya tulis yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan
ini dilakukan melalui pengamatan, penyelidikan dan pengumpulan data yang
dilakukan melaui proses penelitian.
Macam – Macam Karangan Ilmiah
2.
Skripsi adalah tulisan ilmiah
untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (S1).
3.
Tesis adalah tulisan ilmiah
untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
4.
Disertasi adalah tulisan ilmiah
untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
5.
Surat pembaca adalah surat yang
berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
6.
Laporan kasus adalah tulisan
mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
8.
Resensi adalah tanggapan
terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku
tersebut bagi pembaca.
9.
Monograf adalah karya asli
menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun
disertasi.
10.
Referat adalah tinjauan
mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
11.
Kabilitasi adalah
karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan
Nasional untuk bahan kuliah.
Sifat Karya Ilmiah
Formal
harus memenuhi syarat:
1.
Lugas dan tidak emosional mempunyai satu
arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.
Logis disusun berdasarkan urutan yang
konsisten.
3.
Efektif satu kebulatan pikiran, ada
penekanan dan pengembagan.
4.
Efisien hanya mempergunakan kata atau
kalimat yang penting dan mudah dipahami
Tujuan Ilmiah
·
Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·
Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·
Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
·
Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·
Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat
penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
·
Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·
Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·
Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
·
Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·
Memperoleh
kepuasan intelektual;
·
Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
·
Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
1.
Bagian
Pembuka
·
Sampul
·
Halaman
judul.
·
Halaman
pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata
pengantar.
·
Daftar
isi.
·
Ringkasan
isi.
2.
Bagian
Isi
Pendahuluan
·
Latar
belakang masalah.
·
Perumusan
masalah.
·
Pembahasan/pembatasan
masalah.
·
Tujuan
penelitian.
·
Metode
penelitian.
Pembahasan
·
Pembahasan
teori
·
Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
·
Pengajuan
hipotesis
Metodologi penelitian
·
Waktu
dan tempat penelitian.
·
Metode
dan rancangan penelitian
·
Populasi
dan sampel.
·
Instrumen
penelitian.
·
Pengumpulan
data dan analisis data.
Hasil Penelitian
·
Jabaran
varibel penelitian.
·
Hasil
penelitian.
·
Pengajuan
hipotesis.
·
Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
3.
Penutup
·
Kesimpulan
·
Saran
4.
Bagian
Penunjang
·
Daftar
pustaka.
·
Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
·
Daftar
Tabel
Ciri-Ciri Karangan
ilmiah
1. Struktur
Sajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian
awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian
awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian
gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen
dan Substansi Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun
semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
3. Sikap
Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk
pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan
Bahasa Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
b. Karangan
Non Ilmiah
Karya tulis non-ilmiah adalah karya
tulis atau karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari – hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum dan biasanya menggunakan gaya bahasa popular atau bahasa yang
digunakan sehari - hari.
Ciri – Ciri Karya Tulis Non Ilmiah
antara lain :
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa konotatif dan populer
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi didramatisir
8. Bersifat persuasif
9. Tidak didukung bukti
Macam-Macam Karya Non Ilmiah
·
Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang
memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
·
Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari
pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan
pesan moral yang mengandung makna hidup.
·
Novel : Bentuk sastra yang paling
popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik
dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
2.
Metode Ilmiah
Metode
ilmiah atau proses ilmiah (scientific method) merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan
melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan
fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Sederhananya, Metode ilmiah adalah cara para saintis
untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui tahapan tahapan tertentu, antara
lain meliputi melakukan pengamatan, penyusun hipotesis, melakukan percobaan,
dan menarik kesimpulan.Saintis atau para peneliti bekerja dengan mengembangkan
metode ilmiah dan sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut antara lain rasa ingin
tahu dan mengembangkan keingintahuan, terbuka, jujur terhadap fakta serta
bersifat terbuka.Metode ilmiah biasanya dimulai dengan melakukan pengamatan
atau observasi dari sebuah kejadian yang terjadi secara berulang ulang.
Pengamatan yang cermat sangat penting bagi para peneliti atau saintis. Seluruh
informasi yang didapatkan tersebut dinamakan petunjuk empiris.Petunjuk empiris
dapat dikembangkan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan. Apabila ditemukan
pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab, seorang peneliti akan mencari sumber
pengetahuan yang lain, baik dari literatur perpustakaan ataupun pendapat
saintis lain. Pada saat itu, saintis mulai menduga duga jawaban yang
memungkinkan atau membuat hipotesis. Untuk mengetahui jawaban duga duganya
benar atau salah, seorang peneliti melakukan langkah berikutnya dalam metode
ilmiah yang disebut percobaan ataueksperimen.Sebuah eksperimen dalam metode
ilmiah valid jika dapat diuji ulang, baik oleh peneliti sendiri ataupun oleh
peneliti lainnya. Apabila beberapa kali eksperimen tetap mendukung suatu
hipotesis maka hipotesis tersebut akan menjadi sebuah teori yang ilmiah. Kebenaran
suatu teori akan terus menjadi tantangan bagi para peneliti untuk melakukan
eksperimen lanjutan. Teori yang telah diuji dan hasilnya konsisten serta tidak
terbantahkan akan menjadi suatu hukum ilmiah.
Tujuan Penulisan Metode
Ilmiah
1.
Untuk meningkatkan keterampilan,
baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan
prinsip-prinsip yang ada.
2.
Untuk meningkatkan pemahaman
penulisan dangan mekanisme yang telah ditentukan.
3.
Merupakan suatu pengejaran
terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan -pertimbangan logis.
4.
Untuk mencari ilmu pengetahuan
yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis
data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5.
Mendapatkan pengetahuan ilmiah
(yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat
diandalkan.
Langkah- Langkah Metode Ilmiah
Adapun secara ringkas langkah langkah metode ilmiah adalah sebagai
berikut:
1. Perumuskan
masalah: Merumuskan masalah bertujuan untuk memperjelas masalah. Dengan
mengajukan beberapa atau serangkaian pertanyaan terhadap masalah yang ada dan
mengarahkannya menjadi beberapa bagian apabila masalah utama terlalu besar.
2. Melakukan
penyusunan rencana penelitian: Rencana penelitian dibuat dalam bentuk rancangan
penelitian. Bentuknya dengan membuat tujuan penelitian, melakukan penyusunan
hipotesis berdasarkan masalah dan data data yang ada sebelumnya yang berhubungan
dengan penelitian, kemudian menetapkan variabel penelitian. Selanjutnya memilih
alat dan bahan yang akan digunakan sehingga penelitian tersebut dapat berjalan
mulus, selanjutnya menetapkan langkah kerja atau metode penelitian yang akan
digunakan. Lalu menentukan populasi dan sampel, cara pengambilan datanya serta
cara menganalisis data tersebut. Hal ini tentu saja dilakukan dengan membuat
tinjauan pustaka sehingga diperoleh data data yang berhubungan dan metode
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Melakukan
penelitian: Ini merupakan langkah metode ilmiah yang dilakukan setelah rencana
penelitian atau proposal telah diterima. Penelitian sendiri tergantung pada
langkah penelitian atau metodologi penelitian yang anda gunakan. Umumnya
dimulai dari pengamatan langsung maupun tidak langsung. Penelitian bertujuan
untuk menguji hipotesis yang kita buat menggunakan rancangan percobaan yang
telah disusun. Pengetahuan terhadap peralatan percobaan merupakan hal penting
dalam pelaksanaan penelitian. Hindari human error dalam pengambilan data
penelitian. Berlatih menggunakan peralatan percobaan merupakan cara belajar
yang efektif untuk mengurangi kesalahan kerja.
4. Menyusun
kesimpulan penelitian : Setelah mengolah dan menganalisis data, langkah metode
ilmiah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Pembuatan kesimpulan
penelitian harus berdasarkan pada hasil penelitian dan tetap berpedoman pada
pandangan yang objektif.
5. Melakukan
penelitian perbaikan : Langkah metode ilmiah ini dapat anda lakukan sendiri
(lebih baik) atau dapat dilakukan oleh peneliti lain. Alasannya adalah: Suatu
penelitian akan menjadi menjadi valid secara ilmiah apabila penelitian tersebut
dapat diuji ulang baik oleh peneliti yang lain. Oleh karena itu, seluruh teori
yang ada pasti terdapat banyak peneliti yang menjadi kontributor.
6. Menulis
laporan ilmiah: Langkah metode ilmiah ini sekarang ini menjadi suatu kewajiban
mutlak sebagai peneliti untuk dapat dikatakan bernilai ilmiah. Suatu hasil
penelitian dipublikasikan agar hasil diperoleh dalam penelitian tersebut dapat
diketahui orang lain. Ada banyak jurnal ilmiah yang menerbitkan hasil
penelitian khususnya penelitian yang novel atau bersifat baru dan inovatif.
Dalam jurnal ilmiah, kerangka tulisan atau outline dari suatu laporan ilmiah
disusun secara berurut dari judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
bahan dan metode, hasil dan pembahasan, daftar pustaka, dan juga lampiran.
Dengan adanya metode ilmiah, ilmu pengetahuan menjadi
semakin berkembang. Rahasia alam yang sebelumnya menjadi teka teki dapat
ditentukan ditemukan jawabannya. Adanya metode ilmiah juga dapat memecahkan
masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan, serta memperoleh
kebenaran yang objektif melalui pengujian ulang hasil penelitian.
3. Penyusunan
Sintesis
Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi
bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan. Selain itu,
sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu
secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan
antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian
atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang
umum berdasarkan hukum yang khusus.”
Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986)
yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua
pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Dalam
perspektif lain “sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan
menyatakan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk
pola baru yang lebih menyeluruh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan
adalah mengategorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan,
mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun
kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur..
Metode Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh
untuk menyusun satu pandangan dunia
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar